Latar belakang
BSP adalah salah satu produsen karet alam tertua di Indonesia. Perkebunan pertama berada di Kisaran, Sumatera Utara yang berdiri sejak tahun 1911. Saat ini, perusahaan masih tetap sebagai produsen lateks terbesar di Indonesia. Hal ini juga unik diantara perusahaan perkebunan yang masih memproduksi rangkaian lengkap produk karet alam dari lateks sampai Block Skim Rubber (BSR).
Meskipun kelapa sawit telah menyusul karet baru-baru ini dalam hal luas lahan, perusahaan tetap berkomitmen dalam segmen usaha karet dan melanjutkan pengembangan perkebunan karet melalui penanaman lahan baru.
Perkebunan karet perusahaan saat ini dalam siklus penanaman keempat. Penanaman kembali secara teratur dilakukan setelah pohon karet mencapai umur 25 tahun.Namun, perusahaan sedikit menunda penanaman kembali selama dua tahun terakhir (2006-2007) untuk mengambil keuntungan dari tingginya harga karet yang berlaku. Perusahaan akan mempercepat kembali program penanaman kembali pada awal tahun 2008 karena pohon karet yang tua menjadi kurang produktif.
Perkebunan
Perusahaan saat ini memiliki sekitar 20.747ha area yang ditanami oleh pohon karet. Semua perkebunan karet perusahaan berlokasi di Sumatera.
Produksi
Sebagian besar hasil produksi kebun BSP diolah menjadi lateks kualitas tinggi. Namun, perusahaan juga menjual jenis lain dari produk karet alam, yakni sebagai berikut :
Produk bernilai tambah:
Produk Kualitas tinggi:
- SIR 3 CV
- SIR 10/20
- RSS-1
- Cream Latex
- Centrifuge Latex
Produk Kualitas lebih rendah
- Bulk Standard Rubber
- Brown Crepe Rubber
Produksi | |
(Ton / Tahun) | |
![]() |
Kapasitas Produksi |
Produk | Total (Ton/tahun) |
Cream Latex | 19000 |
Centrifugal Latex | 26130 |
SIR 3CV | 4275 |
SIR 10/20 | 24600 |
RSS 1 | 4260 |
BSR | 3075 |